kendali— Menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80, komunitas selam KBC Tidore bersama Nukila Dive Center menggelar aksi bersih-bersih pesisir dan bawah laut bertajuk “Bersih Lautku, Merdeka Negeriku”. Kegiatan ini berlangsung di kawasan Pantai Tugulufa, Kota Tidore Kepulauan, Sabtu (16/8).
Sebanyak 15 penyelam dan relawan terlibat langsung dalam aksi tersebut. Hasilnya, terkumpul 7 plastik besar berisi sampah dari pesisir dan 4 karung bawang penuh sampah dari dasar laut. Jenis sampah yang ditemukan pun beragam, mulai dari botol plastik, pembungkus minuman sachet, plastik makanan, hingga barang-barang tak terduga seperti kerangka pendingin ruangan (AC) dan pakaian bekas.
Perwakilan komunitas, Mitho M Said, menegaskan aksi bersih pantai ini bukan sekadar kegiatan simbolis seremonial kemerdekaan. “Momentum 17 Agustus harus dimaknai sebagai pengingat, bahwa menjaga laut sama artinya dengan menjaga masa depan. Laut bukanlah tempat sampah. Apa yang kami temukan hari ini adalah peringatan keras, bahwa kebersihan laut adalah kepentingan dan tanggung jawab bersama,” ujarnya.
Bagi para penyelam, laut adalah ruang hidup dan sumber kehidupan masyarakat Tidore yang harus terus dijaga. Mereka berharap ekosistem bawah laut tetap lestari, sehingga potensi wisata bahari Maluku Utara bisa berkembang tanpa mengorbankan alam.
Lebih dari itu, para pegiat ini menekankan pentingnya kesadaran kolektif: sampah harus dibuang pada tempatnya, baik di darat maupun di laut. Keterlibatan pemerintah, komunitas, dan seluruh masyarakat diperlukan agar aksi seperti ini tak berhenti pada satu momentum, melainkan tumbuh menjadi gerakan bersama yang berkelanjutan demi masa depan laut dan generasi mendatang.
