Kendali – Sebagai bagian dari agenda rutin nasional, Pemerintah Kota Tidore Kepulauan bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Tidore Kepulauan secara konsisten mengikuti rapat koordinasi (rakor) pengendalian inflasi daerah secara virtual melalui Zoom Meeting. Rakor kali ini diikuti oleh Asisten Sekda Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Taher Husain, didampingi Staf Ahli Wali Kota Bidang Ekonomi, Pembangunan, dan Keuangan, Abdul Hakim Adjam, bertempat di ruang rapat Sekda, Senin (13/1/2024).
Rakor tersebut dipimpin oleh Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Tomsi Tohir, didampingi Deputi Bidang Pertanian dan Pangan yang diwakili oleh KSP Edi Puryono, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini, serta Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Bappenas Maino Dwi Hartono. Kegiatan ini juga diikuti secara virtual oleh para gubernur, bupati, dan wali kota se-Indonesia.
Dalam arahannya, Tomsi Tohir memberikan apresiasi kepada seluruh pihak atas kinerja dan kontribusi yang telah diberikan, baik oleh kementerian/lembaga maupun pemerintah daerah, termasuk TPID, dalam menjaga kestabilan inflasi serta mengelola tantangan ekonomi di daerah masing-masing.
“Selama kurang lebih 112 kali pertemuan sejak September 2022, kita dapat merasakan hasilnya. Inflasi Indonesia secara year-on-year (YoY) pada Desember 2024 terhadap Desember 2023 terkendali di angka 1,57 persen. Ini adalah angka terbaik yang pernah dicapai sejak Indonesia merdeka,” ujar Tomsi Tohir.
Setelah mengikuti rakor, Taher Husain menyampaikan bahwa Pemkot Tidore Kepulauan terus berupaya menjaga inflasi di daerah agar tetap terkendali, terutama pada periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
“Kami terus berkolaborasi dengan kabupaten/kota lain untuk mengendalikan harga bahan pokok di setiap pasar di Kota Tidore, sehingga harga bahan pokok tetap stabil,” kata Taher Husain.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Perindagkop) Kota Tidore Kepulauan, Andi Kirana, menjelaskan bahwa Indeks Perkembangan Harga (IPH) Kota Tidore Kepulauan pada minggu kedua Januari 2025 masih berada dalam kategori rendah ketiga secara nasional.
“Kenaikan harga bahan pokok di Kota Tidore pada minggu kedua Januari tidak terlalu signifikan dibandingkan minggu pertama. Meski begitu, harga tidak berarti murah, tetapi kenaikannya tidak seberapa besar secara nasional,” jelas Andi Kirana.
Ia juga menambahkan bahwa pengukuran IPH menggunakan data dari 20 komoditas yang termuat dalam aplikasi Sistem Pemantauan Perkembangan Harga dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) milik Kementerian Perdagangan.
“Dari 20 komoditas tersebut, kenaikan harga secara nasional tidak terlalu besar. Di Kota Tidore, terdapat tiga komoditas yang mengalami kenaikan pada minggu kedua Januari, yaitu cabai rawit dari Rp75.000 menjadi Rp90.000 per kilogram, bawang merah dari Rp55.000 menjadi Rp60.000 per kilogram, dan minyak kemasan premium dari Rp22.000 menjadi kisaran Rp23.000 hingga Rp25.000 per liter,” ungkapnya.
Andi Kirana juga menyebutkan bahwa Kota Tidore masih berada di zona oranye secara nasional berdasarkan data SP2KP.
“Kota Tidore rata-rata berada di bawah zona oranye secara nasional. Insyaallah inflasi di Kota Tidore akan tetap terkendali hingga Lebaran 2025, terutama dengan dukungan program Tol Laut,” tambahnya.
Turut hadir dalam rakor inflasi mingguan secara virtual ini adalah Kepala Pusat Statistik Kota Tidore, Oky Afrizal, serta Tim Teknis Pengendalian Inflasi Daerah Kota Tidore Kepulauan.