News

Wawali Tidore Tinjau Kondisi Pasca Banjir di Pelabuhan Semut Sofifi

86
×

Wawali Tidore Tinjau Kondisi Pasca Banjir di Pelabuhan Semut Sofifi

Sebarkan artikel ini
Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan, Muhammad Sinen, sedang meninjau langsung kondisi pasca banjir yang berdampak pada Pelabuhan Semut Sofifi, Minggu (12/1/2025).

Kendali – Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan, Muhammad Sinen, meninjau langsung kondisi pasca banjir yang berdampak pada Pelabuhan Semut Sofifi, Minggu (12/1/2025). Dalam kunjungannya, Wawali didampingi sejumlah staf dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tidore Kepulauan.

Usai meninjau lokasi, Muhammad Sinen mengungkapkan bahwa masalah ini sudah berlangsung cukup lama. Menurutnya, secara teknis, pembangunan Dermaga Sofifi dinilai kurang tepat karena posisinya berada di mulut sungai.

“Pelabuhan atau dermaga seharusnya dibangun jauh dari mulut sungai. Jika tidak, lama-kelamaan dermaga akan tertimbun material tanah yang terbawa banjir,” kata Muhammad Sinen.

Ia menambahkan, dampaknya sudah terlihat di sisi kanan Dermaga Semut Sofifi yang kini tidak dapat digunakan. Jika kondisi ini terus dibiarkan, dermaga berpotensi tidak lagi berfungsi dalam satu atau dua tahun ke depan.

Menanggapi persoalan ini, Pemkot Tidore Kepulauan berencana mencari solusi. Salah satunya adalah memindahkan muara sungai sejauh 20 meter ke sisi kanan dermaga agar tidak lagi mengganggu operasional dermaga.

“Nantinya, jalur aliran air sungai akan digali dan dibuat jalur baru supaya tidak lagi mengalir langsung ke dermaga. Pekerjaan ini akan dianggarkan pada 2026,” tutur Muhammad Sinen.

Selain itu, Pemkot juga berencana memasang jaring sampah di muara sungai untuk mencegah sampah terbawa hingga ke dermaga. “Dengan jaring ini, sampah akan tertahan di mulut sungai dan tidak lagi mengotori dermaga. Kami juga akan menganggarkan pengerukan rutin di muara sungai agar sedimentasi tidak menumpuk,” jelasnya.

Wawali juga menyebutkan bahwa pengalihan jalur aliran sungai ini dapat mendukung perluasan Terminal Sofifi. Namun, rencana tersebut melibatkan lahan warga yang akan dilalui jalur baru sungai.

“Dinas Perkimtan akan saya perintahkan untuk mengukur lokasi lahan warga guna pembebasan lahan. Hal ini penting agar proses pengalihan jalur sungai bisa segera dilaksanakan,” pungkasnya.

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan permasalahan banjir dan sedimentasi di Pelabuhan Semut Sofifi dapat segera teratasi, sehingga pelabuhan kembali berfungsi secara optimal dan mendukung aktivitas masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

kendali Banner