Kendali– Kota Surabaya menjadi titik temu semangat muda dari seluruh penjuru Indonesia dalam ajang Youth City Changers (YCC) 2025. Acara yang digelar oleh APEKSI ini resmi dibuka oleh Sekretaris Daerah Kota Surabaya, dengan pesan kuat: masa depan kota harus dibentuk oleh anak muda yang berpikir inklusif dan bertindak berkelanjutan.
Untuk pertama kalinya, Tidore Kepulauan mengirimkan delegasi ke forum prestisius ini. Diwakili oleh Siti Fayaila Togubu, kontingen Tidore langsung tampil berani di sesi Bursa Ide 1 bertajuk “Orang Muda Bisa Apa?”. Di sini, setiap peserta hanya punya waktu 90 detik untuk menyampaikan keresahan, tantangan, dan ide perubahan dari daerah masing-masing.
“Presentasi itu jadi momen krusial. Singkat, tapi kami gunakan sebaik mungkin untuk menyuarakan realita anak muda di timur Indonesia,” kata Fayaila.
Setelah jeda istirahat, forum berlanjut ke Bursa Ide 2: Orang Muda untuk Negeri, di mana para peserta masuk ke diskusi strategis enam isu utama: krisis iklim, kesehatan mental, pemuda kota, transportasi, peluang kerja, dan literasi keuangan. Dalam kelompok lintas kota, mereka merumuskan solusi konkret yang akan dibawa ke ranah advokasi.
Di penghujung hari, seluruh peserta diajak menyusuri Sungai Kalimas, bukan sekadar jalan-jalan, tapi refleksi. Perahu yang bergerak pelan jadi momen kontemplatif tentang lingkungan hidup dan pentingnya menjaga ekosistem kota.
“Melihat Kalimas bikin kami ingat laut Tidore—kita juga punya potensi luar biasa yang bisa dikelola berkelanjutan,” ucap Fayaila sambil tersenyum.
YCC 2025 bukan sekadar forum, tapi medan latihan kepemimpinan. Gen Z Tidore telah mencatat sejarah kecil tapi berarti. Pulang dengan wawasan, semangat, dan harapan: agar lebih banyak anak muda dari kepulauan bisa tampil dan bersuara di panggung nasional.