News

Kecewa Kebijakan Pemprov, Wali Kota Tidore Siap Biayai Carter Pesawat Haji

101
×

Kecewa Kebijakan Pemprov, Wali Kota Tidore Siap Biayai Carter Pesawat Haji

Sebarkan artikel ini
Wali Kota Tidore Kepulauan, Muhammad Sinen, memberikan pernyataan tegas terkait polemik keberangkatan jemaah haji Maluku Utara saat memimpin apel pagi di Kantor Wali Kota, Senin (14/4/2025). Ia menyatakan kesiapan Pemerintah Kota Tidore untuk menyumbangkan Rp13 miliar demi mencarter pesawat bagi jemaah haji tahun depan.

Kendali – Polemik terkait keberangkatan jemaah haji asal Maluku Utara menggunakan jalur penerbangan reguler menuai sorotan. Wali Kota Tidore Kepulauan, Muhammad Sinen, secara tegas menyampaikan keprihatinannya dan menawarkan solusi konkret dalam apel pagi di lingkup Pemerintah Kota Tidore, Senin (14/4/2025).

Menurut Muhammad Sinen, kebijakan Pemerintah Provinsi Maluku Utara yang memberangkatkan jemaah haji melalui jalur reguler tahun ini patut dipertanyakan. Pasalnya, kebijakan semacam itu belum pernah terjadi di tahun-tahun sebelumnya.

“Apa yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi terkait keberangkatan jemaah haji tahun ini sepertinya perlu dipertanyakan, karena belum pernah terjadi hal seperti ini. Pemerintah Kota Tidore siap membantu jemaah dengan menggunakan anggaran Dana Bagi Hasil milik Tidore,” ungkap Sinen dalam sambutannya.

Wali Kota yang baru saja terpilih itu menyatakan ikhlas jika dana DBH Kota Tidore sebesar Rp43 miliar yang dititipkan di Pemerintah Provinsi dikembalikan, di mana Rp30 miliar akan digunakan untuk kepentingan daerah, sementara sisanya Rp13 miliar akan disumbangkan untuk mencarter pesawat khusus bagi jemaah haji Maluku Utara tahun 2025.

“Ini demi misi umat Islam. Ibadah haji adalah pengorbanan dan tanggung jawab bersama. Jadi kami siap berkontribusi,” tegasnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Daerah (PPIHD) Maluku Utara menyatakan bahwa jemaah semula dijadwalkan diberangkatkan menggunakan maskapai Garuda. Namun, karena biaya kontrak yang dianggap terlalu tinggi serta alasan efisiensi anggaran, pemerintah provinsi memutuskan untuk menggunakan penerbangan reguler.

Langkah Wali Kota Muhammad Sinen ini dinilai sebagai bentuk kepedulian nyata terhadap pelayanan ibadah masyarakat, serta sinyal kuat agar pemangku kebijakan tidak mengabaikan kenyamanan dan kelayakan jemaah dalam menunaikan rukun Islam kelima.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *