Kendalikek

Rio C. Pawane Dukung Hilirisasi dan Modernisasi Industri Kelapa di Maluku Utara: Dorong Kolaborasi Pemerintah dan Pengusaha Muda

6
×

Rio C. Pawane Dukung Hilirisasi dan Modernisasi Industri Kelapa di Maluku Utara: Dorong Kolaborasi Pemerintah dan Pengusaha Muda

Sebarkan artikel ini
Caketum BPD HIPMI Malut Rio C. Pawane

kendali – Calon Ketua Umum Badan Pengurus Daerah Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPD HIPMI) Maluku Utara periode 2025–2028, Rio C. Pawane, menyatakan dukungan kuat terhadap hilirisasi dan modernisasi industri kelapa di Maluku Utara.

Menurutnya, sektor kelapa bukan hanya unggulan daerah, tetapi juga memiliki nilai historis yang tinggi karena petani kelapa turut berperan dalam proses pemekaran Provinsi Maluku Utara.

“Petani kelapa adalah bagian penting dari sejarah berdirinya Maluku Utara. Karena itu, sudah sepatutnya mereka mendapat perhatian dan apresiasi nyata dalam bentuk peningkatan kesejahteraan,”tutur Rio kepada wartawan, Jumat (10/10/2025).

Dorong Kolaborasi Pemerintah dan Pengusaha Muda

Rio menilai, selama ini pengembangan industri kelapa di Maluku Utara masih terlalu bergantung pada pengolahan isi kelapa menjadi kopra hitam atau kopra putih. Padahal, potensi besar justru ada pada serabut dan tempurung kelapa yang sering terbuang tanpa dimanfaatkan.

“Pemerintah dan pengusaha harus berkolaborasi. Tidak cukup hanya menambah pabrik pengolahan kelapa, tapi juga perlu menghadirkan investasi peralatan di tingkat petani atau desa agar serabut dan tempurung bisa diolah secara produktif,” jelasnya.

Menurut Rio, model pengembangan berbasis desa akan menciptakan nilai tambah langsung bagi petani. Hasil pengolahan serabut dan tempurung dapat menjadi bahan industri seperti cocopeat, cocofiber, briket arang, dan kerajinan lokal yang bernilai ekonomi tinggi.

Solusi Alternatif: Skema Bagi Hasil dan Koperasi

Lebih lanjut, Rio mengakui bahwa tidak realistis jika semua investasi alat pengolahan dibebankan kepada petani. Karena itu, ia menawarkan solusi alternatif melalui bantuan pemerintah serta kemitraan antara pengusaha muda dan petani.

“Pemerintah bisa menyalurkan bantuan alat, sedangkan pengusaha muda dapat menjadi mitra yang mengkoordinir satu hingga dua desa penghasil kelapa dengan sistem kerja sama atau bagi hasil. Dengan begitu, pengembangan bisa berjalan efektif dan saling menguntungkan,” ungkap Rio.

Ia juga menyoroti peran penting Koperasi Merah Putih yang sudah terbentuk di Maluku Utara sebagai jembatan distribusi dan pengelolaan hasil olahan kelapa. Koperasi tersebut, kata Rio, dapat menjadi penghubung antara petani, pengusaha, dan pasar, sekaligus memperkuat kemandirian ekonomi daerah.

Momentum HUT ke-26 Maluku Utara

Menjelang Hari Ulang Tahun ke-26 Provinsi Maluku Utara, Rio berharap momen tersebut menjadi titik balik bagi peningkatan kesejahteraan petani di daerah ini.

“Semoga perayaan ulang tahun ke-26 Maluku Utara menjadi momentum lompatan ekonomi bagi petani kelapa. Dengan hilirisasi dan modernisasi industri, kita bisa membangun Maluku Utara yang lebih mandiri dan berdaya saing,” tutupnya.

Editor: Teguh Tidore

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *