Kendali— Tiba-tiba saja feed Instagram dan TikTok ramai oleh satu keluarga yang menyanyi dalam formasi penuh: ayah, ibu, dan dua anak — harmonis dalam nada, utuh dalam suasana. Lagu yang mereka bawakan? “Bertaut” milik Nadin Amizah. Dan bukan cuma viral—netizen menjuluki mereka sebagai “Keluarga Spotify.”
Dari akun @bokinana09, unggahan keluarga ini mengalun lembut namun kuat, menyentuh ribuan hati. Tak heran jika komentar seperti “vokal keluarga ini kaya track album folk digital” atau “kayak nyetel playlist healing Spotify” bermunculan. Lagu dibalut kesederhanaan rumah, tapi terdengar seperti rekaman studio.
Dalam obrolan eksklusif bersama Kendali, kepala keluarga sekaligus arsitek harmoni ini, Abdul Haris Muhidin, membongkar bahwa viralnya mereka bukan kebetulan, tapi hasil desain kecil yang penuh niat.
“Senang pastinya, karena ini memang keinginan istri dan anak-anak juga. Kita memang rancang dari awal: branding-nya, kontennya,” ungkap Haris. “Julukan ‘Keluarga Spotify’ itu bonus saja, dan kami terima dengan positif.”
Tapi ini bukan sekadar suara bagus. Konsistensi muncul dari akar kemauan: “Liam dan Kamilah itu tidak dipaksa, mereka memang suka nyanyi, jadi latihan dan eksplor lagu baru itu mereka lakukan sendiri,” lanjutnya. Natural talent meets genuine joy.
Soal menjaga ritme di dunia entertainment, Haris menyebut dua fondasi: mindset dan mental. “Mindset-nya harus shifting—dari hobi jadi profesi. Dan mental harus tahan banting, apalagi di zaman digital ini, komentar negatif itu pasti datang.”
Meski tawaran bisa datang dari mana saja, Haris dan keluarga memilih tetap berkarya dari Maluku Utara. “Kalau ke Jakarta, itu hanya untuk kerja. Base kami tetap di sini. Kami percaya karya besar bisa lahir dari daerah.”
Harapannya besar: SON Talent Management, manajemen lokal yang ia bangun dari pengalaman jadi artis manajer nasional, ingin membawa bakat-bakat lokal naik kelas.
“Industri kreatif itu bukan cuma soal seni, tapi juga ekonomi. Kita ingin bangun ekosistem profesional dari Timur, untuk Indonesia.”
Haris menjawab pendek, tapi penuh: “Tempat yang paling ngerti dan terima kekurangan kita.”
Dari ruang tamu yang hangat di Tidore, suara keluarga ini menggema ke seluruh negeri. Keluarga Spotify bukan sekadar julukan—mereka adalah bukti bahwa harmoni paling indah lahir dari rumah.