News

Dukung Swasembada Pangan, Pemkot Tidore Fokus Kembangkan Sentra IKM Kelapa Terpadu Akelamo

23
×

Dukung Swasembada Pangan, Pemkot Tidore Fokus Kembangkan Sentra IKM Kelapa Terpadu Akelamo

Sebarkan artikel ini
Wali Kota Tidore Muhammad Sinen bersama Wakil Wali Kota Tidore Ahmad Laiman Tinjau IKM Sentra Kelapa Terpadu Akelamo.

Kendali – Wali Kota Tidore Kepulauan, Muhammad Sinen, optimistis bahwa Sentra IKM Kelapa Terpadu Akelamo akan menjadi penyuplai minyak goreng terbaik di Kota Tidore Kepulauan. Keyakinan ini disampaikannya saat meninjau langsung proses pengolahan minyak kelapa yang dikelola oleh Industri Kecil Menengah (IKM) Sohi Coconut di bawah pimpinan Abd Rahim Saraha, bersama pelaku IKM dari beberapa desa di Dataran Oba.

Kunjungan tersebut turut dihadiri Dandim 1505/Tidore Letkol Kav. Chalter Purba, Kapolresta Tidore Kombes Pol. Yury Nurhidayat, Sekretaris Daerah Ismail Dukomalamo, para asisten dan staf ahli Wali Kota, serta pimpinan OPD di lingkup Pemerintah Kota Tidore Kepulauan, pada Rabu (19/3/2025).

Muhammad Sinen menegaskan bahwa Pemerintah Kota Tidore Kepulauan akan terus mengembangkan Sentra IKM Kelapa Terpadu Akelamo sebagai bagian dari upaya menjaga ketahanan pangan serta membuka lapangan kerja bagi masyarakat setempat.

“Pemerintah Pusat melalui Kementerian Perindustrian telah membangun fasilitas gedung IKM ini melalui dana DAK. Sekarang tinggal Pemerintah Kota yang mengembangkannya. Sentra industri ini sudah dilengkapi dengan mesin pengolah yang lengkap, sehingga harus dibuat brand atau label resmi untuk produk olahan minyaknya. Produk ini juga harus mencantumkan nama Tidore,” ujarnya.

Lebih lanjut, Wali Kota Tidore Kepulauan menginstruksikan OPD terkait untuk segera membangun fasilitas pendukung bagi operasional Sentra IKM Kelapa Terpadu Akelamo, termasuk akses jalan masuk serta estimasi biaya operasional bagi tenaga kerja dan produksi.

“Dengan beroperasinya sentra IKM ini, selain menjaga ketahanan pangan sebagaimana yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto, juga membuka lapangan kerja yang lebih luas. Ke depan, jika sudah beroperasi secara penuh, sentra ini bisa bekerja sama dengan BUMDes. Kelapa dapat diambil dari BUMDes, kemudian diolah di Sentra IKM ini. Pemkot Tidore harus fokus dalam pengembangannya,” tambahnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Perindagkop, Andi Kirana, menjelaskan bahwa Sentra Industri Kelapa Terpadu Akelamo berdiri di atas lahan milik Pemda Kota Tidore Kepulauan seluas 2,3 hektare. Kompleks ini terdiri atas empat gedung produksi nonpangan, satu gedung produksi pangan, gudang, serta dua rumah dinas untuk pengelola.

“Sentra ini dibangun melalui DAK Kementerian Perindustrian dalam dua tahun anggaran. Pada tahun 2024, kegiatan fisik bangunan produksi pangan menelan anggaran sebesar Rp7,6 miliar, sedangkan pengadaan mesin produksi pangan mencapai Rp2,9 miliar. Sementara itu, pada tahun 2023, kegiatan fisik bangunan produksi nonpangan menghabiskan Rp8,6 miliar, dan pengadaan mesin produksi nonpangan sebesar Rp1,1 miliar,” jelasnya.

Andi Kirana menambahkan bahwa Sentra Industri Kelapa Terpadu Akelamo mulai beroperasi pada awal 2024. Namun, operasionalnya belum rutin setiap bulan karena masih dalam tahap pembangunan lanjutan. Sentra ini memproduksi berbagai olahan kelapa, seperti kopra putih, briket dari arang tempurung, serabut kelapa yang diolah menjadi coco fiber (bahan isian bantal, kasur, dan jok kendaraan), cocopeat (media tanam dan campuran pupuk organik), minyak goreng, serta Virgin Coconut Oil (VCO).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *