Kendali – Federasi Serikat Buruh Persatuan Indonesia (FSBPI) menggelar Kongres Kedua pada 21-22 Desember 2022 dengan tema “Bergerak dan Berjuang Bersama Mewujudkan Keadilan Gender, Demokrasi, dan Kesejahteraan.” Kongres ini bertujuan untuk menyepakati Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), program kerja, serta struktur kepengurusan baru.
Salah satu perempuan asal Maluku Utara, Hartati Balasteng, turut terlibat aktif dalam kongres tersebut. Mewakili Serikat Buruh Informal Kota Ternate, Hartati terpilih sebagai Wakil Ketua Umum FSBPI. Ia akan mendampingi Rahma sebagai Ketua Umum dan Ari sebagai Sekretaris Jenderal.
Dalam wawancara usai terpilih, Hartati Balasteng menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh buruh di Indonesia yang telah memberikan kepercayaan kepadanya untuk memegang amanah ini.
“Kepemimpinan hanyalah simbol. Selebihnya, kita semua bertanggung jawab untuk menjalankan kerja-kerja organisasi yang telah disepakati dalam kongres,” ujarnya.
Sebagai perempuan kelas pekerja yang berasal dari Maluku Utara, Hartati juga mengajak seluruh buruh di wilayah tersebut untuk aktif berorganisasi demi memperjuangkan kesejahteraan dan kesetaraan.
“Kepada kaum buruh Maluku Utara—yang bekerja di perusahaan tambang, pelabuhan, pertokoan, jasa pengiriman, buruh tani, buruh perikanan, dan sektor lainnya—mari berorganisasi. Bersama-sama kita perjuangkan hak-hak kita untuk kesejahteraan dan kesetaraan,” ajaknya dengan penuh semangat.
Menutup wawancara, Hartati memberikan pesan tegas kepada pengusaha dan pemerintah di Maluku Utara agar tidak menindas hak-hak buruh.
“Hak-hak buruh harus dihormati dan diperjuangkan. Tidak ada tempat untuk penindasan di Maluku Utara,” pungkasnya.
Kongres ini menjadi langkah strategis bagi FSBPI dalam memperjuangkan hak-hak buruh di seluruh Indonesia, termasuk di wilayah Maluku Utara. Hartati berharap, kepemimpinannya dapat membawa perubahan positif bagi buruh, terutama di sektor informal yang kerap kali kurang mendapat perhatian.