Kendalikek

Pemerintah Pusat Hadirkan Kementerian Ekonomi Kreatif, Anggota DPRD Tidore Nurul Asnawiah Ini Peluang Bagus Untuk Pergerakan Ekraf di Daerah

210
×

Pemerintah Pusat Hadirkan Kementerian Ekonomi Kreatif, Anggota DPRD Tidore Nurul Asnawiah Ini Peluang Bagus Untuk Pergerakan Ekraf di Daerah

Sebarkan artikel ini
Anggota DPRD Tidore Kepulauan Nurul Asnawiah. Foto : Istimewa

Kendali Pemerintah Pusat di bawah Kabinet Merah Putih yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto telah membentuk Kementerian Ekonomi Kreatif sebagai salah satu langkah strategis menangani sektor ekonomi berbasis kreativitas. Pembentukan kementerian ini didasari kajian global, di mana pertumbuhan Ekonomi Kreatif Indonesia kini menduduki peringkat ketiga dunia, setelah Amerika Serikat dengan industri perfilman Hollywood dan Korea Selatan dengan industrimusik K-Pop.

Melihat potensi besar ini, daerah juga diharapkan mempersiapkan diri. Anggota DPRD Kota Tidore Kepulauan, Nurul Asnawiah, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Komisi II, menilai bahwa Ekonomi Kreatif dapat menjadi peluang besar bagi Tidore untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah berbasis kreativitas sumber daya manusia (SDM).

Ekonomi Kreatif adalah konsep baru perekonomian yang mengandalkan SDM sebagai faktor utama. Selain menciptakan nilai tambah ekonomi, sektor ini juga berdampak positif pada sosial, budaya, dan lingkungan,” jelas Nurul ketika konfirmasi, Sabtu ( 21/12/2024 ).

Nurul menyoroti pentingnya dukungan pemerintah daerah, terutama dengan pemerintahan baruhasil Pilkada 27 November 2024. Menurutnya, dukungan konkret diperlukan untuk memberikan ruang yang lebih luas bagi pertumbuhan Ekonomi Kreatif.

Pertanyaannya, apakah pemerintahan baru Kota Tidore Kepulauan mampu menyediakan dukungan tersebut? Walikota terpilih, Muhammad Sinen, pernah bilang bahwa tambang terbesar Tidore bukanlah tambang mineral, melainkan kecerdasan dan kreativitas generasi mudanya. Tambang ini tidak merusak lingkungan,” kata Nurul, yang akrab disapa As.

Ia menegaskan, jika anak muda diberikan ruang dan kesempatan untuk mengelola Ekonomi Kreatif, roda perekonomian Tidore tidak hanya bergantung pada belanja pemerintah, tetapi juga sektor-sektor baru yang berpotensi besar

Potensi Sub-Sektor Ekonomi Kreatif di Tidore

Nurul menjelaskan bahwa Ekonomi Kreatif mencakup 17 sub-sektor, seperti pengembang permainan (game), arsitektur, desain interior, musik, seni rupa, kuliner, film, animasi, fotografi, kriya, hingga seni pertunjukan. Tidore sendiri memiliki potensi besar dalam beberapa sub-sektor, seperti kuliner, kriya, fashion, seni pertunjukan, seni rupa, musik, hingga desain komunikasi visual.

Geliat subsektor ekraf ini di Tidore memiliki potensi besar untuk menyerap tenaga kerja, meningkatkan pendapatan, dan membuka peluang pasar lokal, nasional, hingga internasional,” ungkapnya.

Nurul juga mengajak pemerintah dan masyarakat belajar dari daerah lain yang sukses mengembangkan Ekonomi Kreatif, seperti Kabupaten Banyuwangi, Kota Bantul, hingga Kota Ternate yang kini diusulkan sebagai Branding Kota Rempah Dunia oleh UNESCO.

“Kita bisa menjadikan pengalaman daerah-daerah tersebut sebagai acuan untuk mendorong Ekonomi Kreatif di Tidore. Ini sejalan dengan visi besar Walikota terpilih, Muhammad Sinen dan Ahmad Laiman, untuk menciptakan Tidore sebagai kota yang aman, nyaman, dan ramah untuk semua,” ujarnya.

Sebagai seorang pemuda, Nurul berharap Walikota terpilih benar-benar memberikan perhatian besar pada sektor ini. Ia yakin, jika anak muda Tidore mandiri secara ekonomi, Tidore Kepulauan sebagai Kota Santri akan semakin terwujud.

Nurul juga menyinggung program besar ASTA CITA Presiden dan Wakil Presiden yang mendorong kemandirian bangsa melalui ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru. Ia menyarankan agar pemerintah daerah membentuk organisasi perangkat daerah (OPD) yang khusus menangani Ekonomi Kreatif, sebagai turunan dari Kementerian Ekonomi Kreatif.

Dengan adanya OPD ini, pengembangan ekosistem Ekonomi Kreatif di Tidore akan lebih mudah diselaraskan dengan program kementerian, sehingga kolaborasi dan koordinasi menjadi lebih efektif,” pungkasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *