News

Diguyur Hujan Seharian Jalan Utama kelurahan Bobo Sempat Terputus, Komisi III Desak BPJN Turun Perbaikan Normalisasi Jalur Air

12
×

Diguyur Hujan Seharian Jalan Utama kelurahan Bobo Sempat Terputus, Komisi III Desak BPJN Turun Perbaikan Normalisasi Jalur Air

Sebarkan artikel ini
Ketua Komisi III, Kalak BPBD, dan Kadis PU Kota Tidore; saat berada di lokasi banjir, Kelurahan Bobo, Tidore Utara.

kendali – Diguyur hujan deras, Kelurahan Bobo, Tidore Utara kembali diterjang banjir yang membawa material pasir, di area yang merupakan yang kedua kali dalam sepekan terakhir.

Ketua Komisi III DPRD Kota Tidore Kepulauan Ardiansyah Fauzi bersama Kepala Dinas PU Abdul Muis Husain dan Kalak BPBD Kota Tidore Muhammad Abubakar meninjau langsung lokasi banjir di kelurahan Bobo, sekitar pukul 14.30 WIT.

Akibat banjir tersebut, sekitar 50 meter badan jalan Sultan Abidin Syah yang merupakan ruas nasional dipenuhi material pasir. Kondisi ini menyebabkan arus lalu lintas Rum-Soasio menjadi terhambat.

Setelah melihat kondisi di lapangan, Ardiansyah mengatakan, instansi terkait harus segera melakukan normalisasi di jalur air dan juga pembuatan gorong-gorong untuk mengaliri air, sehingga tidak tersumbat kemudian meluap ke rumah warga dan jalan raya.

Ia lantas mendesak pihak Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Provinsi Maluku Utara untuk segera menangani dampak banjir yang menyebabkan ruas jalan nasional dipenuhi material itu.

“Kami minta kepada Balai Jalan segera menangani masalah ini. Kondisi di lapangan harus segera dibangun gorong-gorong,” ujar Ardiansyah saat berada di lokasi, Selasa (23/09/2025).

Menurut Ardian, sapaan Ardiansyah, pembangunan gorong-gorong harus dikerjakan oleh Balai Pelaksana Jalan Nasional lantaran membentang di ruas jalan nasional.

“Karena gorong-gorong melewati jalan nasional jadi Balai yang harus ditangani. Karena ini kewenangannya Balai,” katanya.

Terkiat itu, Kepala Dinas PU Kota Tidore Abd Muis Husain meminta dukungan Balai Pelaksana Jalan Nasional Maluku Utara dalam menangani banjir di Bobo.

Menurut Muis, jalan raya yang dipenuhi material itu merupakan ruas nasional sehingga bukan kewenangan pihaknya untuk membangun gorong-gorong.

Apalagi kata Muis, pada 27 September nanti akan digelar Tour The Pattimura, lomba balap sepeda keliling pulau Tidore dalam rangka memeriahkan HUT ke-80 TNI tahun 2025.

“Kami minta dukungan Balai karena yang kena dampak banjir ini juga jalan nasional. Kita khawatir jangan sampai terjadi banjir lagi pada saat acara Tour The Pattimura,” katanya.

BPBD Kota Tidore telah menyerahkan sejumlah personel dan 2 ekskavator untuk menangani masalah banjir di Bobo. Bersama warga, personil pemerintah membersihkan material di jalan raya dan juga jalur aliran air.

Kalak BPBD Kota Tidore, Muhammad Abubakar mengatakan, berdasarkan pengamatan di lapangan, banjir yang membawa material pasir itu berasal dari gunung. Pihaknya juga telah melakukan normalisasi jalur air agar tidak meluap jika terjadi banjir susulan.

Ia juga membantah informasi yang menyebut banjir yang terjadi di Bobo disebabkan karena adanya galian C di kelurahan tersebut. Pasir yang terbawa banjir kata dia, merupakan material yang tergerus di jalur aliran air.

“Yang kami cek aliran air itu berasal dari gunung karena hujan deras, mungkin karena ada perluasan lahan pertanian sehingga terjadi penebangan pohon,” katanya.

Ia menjelaskan, banjir di lokasi tersebut sudah terjadi 7 kali. Namun kata dia, banjir yang terjadi sebelumnya tidak separah yang terjadi 2 kali dalam sepekan terakhir ini.

“Yang parah pertama itu yang Jumat kemarin itu, dan hari ini juga banjir yang sama membawa material,” katanya.

Menurutnya, banjir yang terjadi sebelumnya berdampak pada 26 rumah warga kelurahan Bobo yang posisinya berada di bawah badan jalan.

“26 rumah warga kena dampak banjir sebelumnya. Hanya 2 yang paling parah karena material yang di bawah banjir masuk hingga ke dalam rumah. Alhamdulillah banjir tadi tidak berdampak ke rumah warga,” ungkapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *