kendali – Pulau Maitara menjadi salah satu bagian terpenting dari Industri pariwisata yang di ada di kota Tidore, berada di tengah antara Ternate dan Tidore, sudah menjadi salah satu ikon pariwisata yang bukan lagi bertaraf nasional akan tetapi layak mancanegara.
Master of Tourism Administration The George Washington University Wahyuni Wulandari Mutmainna menyampaikan Maitara punya posisi yang unik karena berada di tengah Ternate dan Tidore, sehingga potensinya besar untuk menjadi ikon pariwisata.
Untuk meningkatkan pariwisata di Maitara yang berkelanjutan, perlu ada pengelolaan berbasis komunitas libatkan masyarakat lokal sebagai pemandu, penyedia homestay, dan pelaku UMKM.
“Yang tidak kalah penting Infrastruktur ramah lingkungan – seperti transportasi laut yang terjadwal, pengelolaan sampah terpadu, dan fasilitas yang tidak merusak alam,”tutur Wahyuni ketika konfirmasi, Minggu ( 14/09/2025).
Selain itu lanjutnya, Penguatan sumber daya manusia (SDM) – penting ada SDM yang memadai, terlatih dalam manajemen pariwisata, hospitality, dan keberlanjutan.
Dengan SDM yang kuat, kita bisa menciptakan destinasi yang bernilai tinggi dan berkelanjutan. Hal ini juga menjadi daya tarik bagi investor untuk membuka peluang bisnis di sektor hospitality atau perhotelan.
Promosi digital, cerita visual di media sosial tentang keindahan alam, sejarah, dan budaya Maitara. Wisata edukasi, seperti tur sejarah, konservasi terumbu karang, atau belajar masakan khas.
Disisi lain Wahyuni Putri Tidore yang juga sekarang Bekerja di Sustainability Coordinator di IDSC (Indonesian Destination Management Companies Sustainability Collaboration) melihat bahwa wisata juga tidak terlepas dari bagaimana menjaga lingkungan.
“Wisata ramah lingkungan adalah konsep berwisata yang menjaga kelestarian alam, mendukung ekonomi lokal, dan menghormati budaya setempat. Artinya, wisatawan diajak untuk, Mengurangi sampah plastik,”katanya.
Selain itu menggunakan transportasi yang minim polusi. Menghargai adat istiadat dan tidak merusak situs budaya atau alam. Menginap di tempat yang menerapkan praktik ramah lingkungan.
Wisata juga perlu daya tarik dan menarik lebih banyak wisatawan, bagaimana wisata di Tidore bisa fokus maka perlu aksesibilitas perbaiki transportasi dari Ternate ke Tidore dan ke pulau-pulau kecil.
Paket wisata tematik seperti tur sejarah Kesultanan Tidore, festival budaya, dan wisata bahari, kemudian Pelatihan SDM pariwisata agar layanan bagi wisatawan lebih profesional.
Promosi kolaboratif bekerja sama dengan agen perjalanan, influencer, dan media. Konservasi alam – menjaga laut dan hutan agar tetap menjadi daya tarik wisata jangka panjang.
“Peluang investasi ciptakan iklim investasi yang kondusif agar investor tertarik membuka hotel, restoran, dan fasilitas pendukung pariwisata lainnya,”tutupnya.