Pop Culture

Right Chambers Suarakan Isu 11 Warga Maba Sangaji Lewat Musik

38
×

Right Chambers Suarakan Isu 11 Warga Maba Sangaji Lewat Musik

Sebarkan artikel ini
Right Chambers ; saat tampil di salah satu panggung gigs, dengan menyuarakan 11 warga Maba Sangaji.

kendali – Right Chambers, salah satu band indie asal Maluku Utara, kembali menunjukkan bahwa musik bukan sekadar hiburan, tetapi juga medium perlawanan. Dalam penampilan mereka di Kongsi Gigs: Music, Football, Culture di Ternate, band ini tidak hanya menghibur penonton dengan deretan lagu andalan, tetapi juga menyuarakan isu sosial yang tengah mengemuka.

Membawakan Lewat Jam Malam—lagu yang akrab di telinga anak skena musik Ternate—Right Chambers tampil dengan gaya khas semi-British yang memikat. Namun, di tengah performa, mereka menghadirkan kejutan: membentangkan payung hitam bertuliskan tagar #Bebaskan11MasyarakatAdat, sebagai bentuk solidaritas untuk 11 warga Maba Sangaji yang ditangkap.

“Kami merasa perlu ikut bersuara soal 11 warga Maba Sangaji. Musik adalah ruang kami untuk menyampaikan pesan, dan ini cara kami berdiri bersama mereka,” ujar Beks, vokalis Right Chambers, saat ditemui di Café Kablakang, Minggu (11/8/2025).

Beks, yang juga merupakan pemilik Café Kanan, memang dikenal konsisten menyelipkan isu-isu sosial ke dalam karya dan penampilan panggungnya. Simbol-simbol perlawanan kerap muncul dalam setiap show, mempertegas posisi Right Chambers sebagai band yang tidak hanya produktif di jalur musik, tetapi juga berani bersuara.

Tak hanya itu, band ini juga aktif merespon dinamika Maluku Utara lewat karya. Salah satunya dengan menciptakan lagu Barakat untuk Malut United, yang kemudian menjadi anthem bagi suporter Ultras Kie Raha.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *