Kendali — Kota Ternate kembali menambah ruang kreatif dan tongkrongan publik dengan diresmikannya Falakanci, sebuah kedai kopi yang mengusung konsep rumah tua berarsitektur klasik khas Ternate. Bukan sekadar tempat ngopi, Falakanci kini juga disulap menjadi Kreatif Hub Mini oleh Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Ternate.
Peresmian kedai ini dilakukan secara simbolis oleh Wali Kota Ternate, Tauhid Soleman, pada Sabtu sore (12/07/2025) di lokasi strategis yang berada di samping Kadaton Kesultanan Ternate.
“Dengan adanya SDM pengusaha muda seperti ini, kita punya potensi besar untuk membangun ekonomi Maluku Utara, khususnya di Ternate,” ujar Wali Kota Tauhid dalam sambutannya.
Ia menegaskan bahwa kekuatan ekonomi Ternate bukan bersumber dari kekayaan alam, melainkan dari sektor jasa dan perdagangan, yang perlu terus dimaksimalkan melalui ruang-ruang kreatif seperti ini.
“Ternate ini tidak punya sumber daya alam yang signifikan, maka potensi kita ada pada jasa dan perdagangan. Tahun depan (2026), kita akan menjadi tuan rumah dua agenda penting nasional: Kota Pusaka dan City Sanitation Science. Ini momentum untuk membuka peluang ekonomi baru,” jelasnya.
Dalam acara tersebut, Ketua HIPMI Kota Ternate, Ghozal, juga menyampaikan bahwa Falakanci dibentuk sebagai wadah sinergi dan pemberdayaan UMKM di Kota Ternate.
“Kami ingin menunjukkan bahwa HIPMI Kota Ternate bisa hadir sebagai bagian dari solusi, membuka lapangan kerja baru, dan menekan angka pengangguran melalui ruang-ruang produktif seperti Falakanci,” terang Ghozal.
Nama Fala Kanci memiliki akar sejarah mendalam dalam kebudayaan Ternate. Dalam kajian yang ditulis oleh Maulana Ibrahim (dosen Arsitektur Unkhair), istilah ini tercatat dalam catatan Gubernur Portugis Antonio Galvão (1536–1545), yang membedakan tipe hunian di Ternate antara kaum bangsawan (Kadato) dan rakyat biasa (Fala).
Fala Kanci sendiri mengacu pada rumah yang dibangun dengan sistem struktur kancing kayu tanpa menggunakan paku, melainkan pasak kayu tradisional yang disebut pen. Rumah ini melambangkan keahlian pertukangan lokal, daya tahan arsitektur tropis, dan kearifan ekologis masyarakat Ternate zaman dulu.