Kendali — Publik Maluku Utara dikejutkan oleh beredarnya foto potret Sultan Tidore Saifuddin, atau yang dikenal sebagai Jou Kota, yang terpajang rapi di sebuah museum bangsawan di Kraków, Polandia. Penemuan ini menjadi sorotan karena dalam catatan sejarah resmi, hubungan antara Kesultanan Tidore dan Polandia hampir tidak pernah disebutkan.
Kejutan ini dibagikan oleh Anita Gathmir, pendiri Tenun Putadino Kayangan Tidore, melalui grup WhatsApp. Dalam percakapannya, ia menceritakan bahwa penemuan ini terjadi saat dirinya berkunjung ke Polandia pada tahun 2024.
“Sebelum berangkat, saya dihubungi oleh Pak Donald Tic, seorang sejarawan Belanda,” tulis Anita. “Ia bilang, kalau ke Polandia, saya harus sempatkan datang ke salah satu museum di Kraków. Katanya, ada lukisan Sultan di sana.”
Museum yang dimaksud adalah Museum Czartoryski, salah satu museum tertua dan paling bergengsi di Polandia. Didirikan pada tahun 1796 oleh Putri Izabela Czartoryska, museum ini memiliki koleksi seni yang luas, termasuk karya-karya dari Leonardo da Vinci dan Rembrandt.
Namun, akses ke museum ini tidak mudah. Koleksinya milik kalangan bangsawan Polandia, dan aksesnya pun terbatas — hanya bisa masuk jika memiliki hubungan keluarga dengan tokoh dalam koleksi.
“Kami harus minta surat dari Kesultanan. Bahkan pihak Kesultanan sendiri tidak tahu kalau lukisan asli Jou Kota ada di sana,” ungkap Anita.

Setelah melalui berbagai prosedur dan negosiasi, Anita dan tim berhasil masuk ke museum dan melihat langsung lukisan tersebut. Mereka berdiri di hadapan lukisan yang selama ini hilang dalam jejak sejarah.
“Saya terharu. Saya ingin tahu lebih banyak tentang perjalanan beliau. Bagaimana lukisan ini bisa sampai di sana? Kenapa sosok Jou Kota begitu dihormati hingga lukisannya masuk koleksi bangsawan Eropa?” katanya.
Temuan ini membuka pintu baru dalam menelusuri jejak diplomasi dan pengaruh Kesultanan Tidore di luar peta sejarah resmi. Bahkan pihak museum di Kraków mengaku belum memiliki informasi lengkap soal lukisan tersebut dan terbuka untuk kolaborasi riset.
Museum Czartoryski sendiri dikenal dengan koleksi seni Eropa yang luar biasa, termasuk lukisan “Lady with an Ermine” karya Leonardo da Vinci. Selain itu, Kraków juga memiliki Wawel Royal Castle, yang menyimpan koleksi seni dan artefak sejarah Polandia, serta National Museum in Kraków, yang memiliki lebih dari 780.000 objek seni dari berbagai periode.
Anita berencana kembali ke Polandia pada Juni–Juli 2025, dan akan melakukan kunjungan lanjutan ke museum tersebut. Ia juga berencana menggelar diskusi daring (Zoom) pada 3–4 Juli untuk memperdalam narasi sejarah Sultan Saifuddin.
“Saya berharap kita bisa menulis cerita ini bersama-sama. Agar anak cucu kita tahu siapa beliau, dan kenapa jejaknya begitu jauh menembus Eropa,” tutup Anita.