Kendali- Perkumpulan Keluarga Pelajar dan Mahasiswa NUKU (PKPM NUKU) Yogyakarta akan menggelar kegiatan tahunan Malam Keakraban (Makrab) pada 30 Mei – 1 Juni 2025, yang akan dilaksanakan di alam terbuka kawasan Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Makrab merupakan agenda penting PKPM NUKU yang bertujuan mempererat tali silaturahmi dan membangun rasa kebersamaan antaranggota, khususnya pelajar dan mahasiswa Tidore yang sedang menempuh studi di Yogyakarta.
“Kegiatan ini menjadi ruang strategis untuk memperkuat dinamika kelompok, saling mengenal lebih dekat, dan menciptakan ikatan emosional yang kuat di antara sesama anggota,” ujar Siti Chumairah Anwar, Ketua Panitia Makrab 2025.
Melalui rangkaian kegiatan rekreatif, edukatif, dan kolaboratif—seperti permainan kelompok, diskusi tematik, malam refleksi, hingga pertunjukan bakat—Makrab bukan hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga ruang pembelajaran sosial. Dalam suasana informal, peserta diajak meleburkan sekat-sekat perbedaan dan menumbuhkan rasa saling percaya.
Tahun ini, kegiatan mengusung tema:
“Merajut Kebersamaan, Menyatukan Langkah dalam Harmoni Persaudaraan: Mempererat Solidaritas Mahasiswa Tidore di Yogyakarta.”
Ketua Umum PKPM NUKU Yogyakarta, Afdan Abdullatif, menyampaikan bahwa Makrab adalah bagian dari upaya memperkuat identitas dan solidaritas pelajar-mahasiswa Tidore di perantauan, sekaligus merawat nilai-nilai budaya dan kepedulian terhadap kampung halaman.
“Makrab bukan sekadar kegiatan tahunan. Ini momen baku dapa, baku bawa deng keluarga sesama mahasiswa Tidore. Dalam kebersamaan, ketika susah, torang ada rumah untuk pulang,” ungkap Afdan.
Makrab PKPM NUKU menjadi bukti bahwa semangat organisasi kedaerahan masih tumbuh subur di kalangan pelajar-mahasiswa. Dalam semangat gotong royong dan cinta kampung halaman, PKPM NUKU Yogyakarta membuka ruang kolaborasi bersama Pemerintah Daerah Kota Tidore Kepulauan, para tokoh masyarakat, dan alumni.
Kami berharap kegiatan ini mendapat dukungan moral dan material dari berbagai pihak, khususnya pemerintah daerah dan sesepuh yang peduli terhadap masa depan generasi muda Tidore.
Dengan semangat “Baku Dapa, Baku Bawa”, kami mengundang seluruh pihak untuk turut hadir—secara simbolis maupun spiritual—dalam kegiatan ini. Dari tanah rantau, kami tidak pernah lupa asal-usul kami. Semoga dari kegiatan ini, lahir generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berakar pada budaya dan cinta tanah kelahiran.
