News

Kunker Kepala BNNP Malut, Walikota Rencana Membangun Klinik Rehabilitasi Mandiri di Kota Tidore

34
×

Kunker Kepala BNNP Malut, Walikota Rencana Membangun Klinik Rehabilitasi Mandiri di Kota Tidore

Sebarkan artikel ini
Wali Kota Tidore Kepulauan Muhammad Sinen, SE menerima kunjungan Kepala BNN Provinsi Maluku Utara Brigjen Pol, Budi Mulyanto, S.I.K, M.H di ruang kerja Walikota, Foto: Humas Tikep

kendali – Langkah konkrit penanganan penyalahgunaan narkoba, Pemkot Tidore rencana pembangunan klinik rehabilitasi mandiri, ini untuk memperkuat sinergitas antara pemerintah daerah dan BNNP Maluku Utara dalam upaya pemberantasan narkoba.

Hal tersebut disampaikan langsung Walikota Tidore Kepulauan Muhammad Sinen saat menerima kunjungan Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Maluku Utara, Brigjen Pol Budi Mulyanto, S.I.K, M.H di ruang kerjanya Rabu, (30/4/2025.

“Tahun 2026 kita harus bangun klinik rehab sendiri, demi menyelamatkan anak-anak kita,” Ungkapnya.

Orang nomor satu di Kota Tidore Kepulauan ini juga menyoroti adanya oknum yang sengaja terlibat dalam peredaran narkoba, dan menekankan bahwa peredaran narkoba merupakan kejahatan serius yang harus diberantas.

“Pengguna narkoba kalau memegang jabatan, rata-rata melakukan korupsi, ini harus kita cegah sejak dini,” tambahnya.

Sementara itu, Brigjen Pol Budi Mulyanto menyampaikan apresiasi terhadap kebijakan Walikota Tidore yang dinilainya sejalan dengan visi BNNP dalam memberantas narkoba.

“Kebijakan Wali Kota sangat tepat dengan visi kami saat ini, pengguna narkoba akan saya klasifikasikan berdasarkan kebiasaan (habits) dan coba-coba, bukan untuk langsung dipenjarakan semua,” Ungkapnya.

Ia juga menjelaskan, modus baru yang sering dimanfaatkan para pengedar, yakni melalui jasa pengiriman paket yang melibatkan anak-anak sebagai kurir tanpa sadar.

“Kalau kita menilai peredaran narkoba dengan kacamata kuda, maka banyak korban yang dimanfaatkan, terutama anak-anak, ini yang harus kita lindungi,” ujarnya.

Budi Mulyanto menambahkan, pengguna narkoba saat ini berasal dari berbagai kelompok usia, dari anak-anak hingga lansia, dengan nilai ekonomi yang tinggi terutama pada sabu-sabu dan ganja.

“Pemakaian sabu sekarang tidak lagi pakai bong, tapi bisa lewat vape. Maka pengawasan harus terus kita tingkatkan,” jelasnya.

Dalam konteks seleksi CPNS dan PPPK, ia juga menyarankan agar tes narkoba dilakukan langsung di BNN untuk hasil yang lebih akurat.

Setelah pertemuan di ruang kerja Walikota, agenda dilanjutkan dengan kegiatan Rapat Koordinasi Pembinaan dan Pengembangan Kabupaten/Kota Tanggap Ancaman Narkoba (KOTAN) yang berlangsung di Penginapan Visal, Kota Tidore Kepulauan.

Rapat ini menjadi momentum strategis dalam merumuskan langkah-langkah konkrit daerah untuk menjadi kota yang tanggap dan tahan terhadap ancaman narkoba.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

kendali Banner