kendali – Tiba-Tiba Ramadhan yang digagas DPC Gekrafs Tidore resmi berakhir. Event yang berlangsung sejak 15 – 22 Maret 2025 benar-benar berkesan bagi pelaku UMKM.
Ada 10 UMKM yang terlibat dalam kegiatan Tiba -Tiba Ramadhan. Yang fantastis adalah selama sepekan event berlangsung, pendapatan UMKM meningkat drastis dari biasanya. Sabtu, (22/3).
Penanggung jawab UMKM, Nurfitria Wulandari, mengatakan pendapatan UMKM pada kegiatan Tiba-Tiba Ramadhan yang dilaksanakan DPC Gerkrafs diluar ekspektasi mencapai puluhan juta mengingat cuaca selama event berlangsung kurang bersahabat.
“Pendapatan UMKM dari tgl 15-21 kemarin diluar dugaan, pendapatan selama event kurang lebih hampir 90 juta untuk keseluruhan UMKM, kami tidak menyangka kalau akan sebesar itu, dengan kondisi cuaca hujan selama event berlangsung, akan tetapi tidak menurunkan daya beli pengunjung untuk mampir dan berbelanja di booth UMKM yang tersedia,” jelas Fit.
Fit menambahkan, event Tiba-Tiba Ramadhan juga merupakan event perdana yang digelar Gekrafs Tidore di tahun 2025 ini. Kami sangat berterima kasih kepada UMKM dan berbagai pihak yang telah berpartisipasi. Kedepan masih banyak agenda yang akan di gelar di Tidore.
“Terima kasih banyak untuk semua UMKM dan yang telah berpartisipasi dalam event Tiba-Tiba Ramadan ini yang tak kami sebut satu persatu, pokoknya tetap semangat dan sampai jumpa kembali di event kolaborasi Ekrafs selanjutnya, Insya Allah,” pungkasnya.
Owner Dapur Mercon, Nurhilallia Ibrahim, menyampaikan bahwa Dapur Mercon baru pertama kali ikut event seperti ini.
Mika sapaannya mengaku, bahwa suasana event semacam ini sangatlah seru. Dan event ini sangat membantu sekali UMKM yang baru merintis seperti Dapur Mercon. Jika dibandingkan sambung Mika, pendapatan jualan di rumah, dengan pendapatan di event sangatlah berbeda. Pendapatan di event melonjak jauh.
“Jika melihat pendapatan yang diperoleh selama event berlangsung dibandingkan jualan di rumah, maka pendapatan saat event lebih tinggi. Mika berharap kalo nanti gekraf ada event-event seperti ini lagi, Mika ingin join lagi event perdana yang mereka ikuti. Dan tentu sangat bermanfaat bagi pelaku UMKM,” harapnya.
Selain itu, hampir senada dengan Mika, Owner In.a Coffee, Ma’ad Zulkifli atau Adi, mengatakan bahwa kegiatan semacam ini benar-benar inovatif dan kreatif, sebab menurut Adi sangat membantu UMKM dalam hal promosi terutama untuk kedai coffee yang notabene masih merintis.
Soal pendapatan menurut Adi cukup signifikan mengingat lokasi event berada di tengah-tengah kota Tidore bila dibandingkan kedai miliknya yang berlokasi di kelurahan Mareku, Tidore Utara.
Adi sangat berharap event-event Gekrafs dapat terus di gelar, bukan hanya di dalam kota melainkan di Tidore bagian Utara, mengingat UMKM di Tidore Utara juga butuh sentuhan dalam hal promosi dan support dari para pegiat kreatif dan Gekrafs.
“Saya berharap kegiatan semacam ini terus dilakukan dan dikembangkan, terutama bisa dilaksanakan di Tidore Utara. Mengingat UMKM di Tidore Utara juga butuh sentuhan promosi dan support dari Gekraf dan para pegiat kreatif,” harapnya.