Kendalikek

Talk Show Digitalisasi UMKM Di Kampoeng Rameang, Pentingnya Kolaborasi

156
×

Talk Show Digitalisasi UMKM Di Kampoeng Rameang, Pentingnya Kolaborasi

Sebarkan artikel ini

kendali – Talk Show digitalisasi yang dilaksanakan lokasi Event  Kampoeng Rameang Menghadirkan 3 Narasumber kompeten dalam menjemput bola pasar digitalisasi.

Dimana ketiga narasumber tersebut Kadis Nakertrans Provinsi Maluku Utara Marwan Polisiri, Sociopreneur Abdul Haris Muhidin dan DPC Gekrafs Tidore Ahmad Fathanah.

Abdul Haris Muhidin dalam kesempatan menjelaskan masuknya pasar era digitalisasi tidak bisa dipungkiri juga dengan bencana Covid-19 tahun 2020, dimana dunia mengalami sebuah perubahan transformasi dari pasar offline menuju pasar digitalisasi.

Dibuktikan dengan meningkatnya penjualan pasar digitalisasi yang naik hingga 82, 2 persen, meningkatnya efektivitas operasional 73,1 Persen, Ekspansi Pasar 62, 8 persen, dan Pengurangan biaya-biaya 50, 7 persen.

“Maka pentingnya di era Industrialisasi ini, bagaimana pemanfaatan sosial media, konsumsi konten dan produk, kemudian bagaimana kita menjangkau target market, semua itu bisa terealisasi kalau kita membangun satu Kolaborasi,”ungkap Aison, sapanya, Senin Sore kemarin, ( 17/9/2024)

Sementara Kepala Dinas Disnakertrans Provinsi Maluku Utara Marwan Polisiri menyampaikan masuknya perkembangan era digitalisasi, penting untuk merespon potensi sumber daya manusia dan  data, karena dunia digital ini, pertanyaannya sudah sejauh mana masyarakat kita, punya kesiapan terhadap digitalisasi itu sendiri.

Karena tidak bisa di pungkiri digitalisasi itu sudah bagian dari alat transformasi, sejauh pengamatan kami ada empat transformasi- informasi, pertama infrastruktur, kemudian Pemerintah sederhananya apakah pemerintah ini sudah siap dengan digitalisasi, kemudian ekonomi masyarakat apakah sudah bisa beradaptasi dengan ekonomi digitalisasi, dan terakhir masyarakat kita ini sudah masuk masyarakat digital.

” jangan sampai ketika kita masuk ke pasar digitalisasi justru tidak tepat secara Infrastrukturnya,”katanya.

Lanjutnya Marwan,  untuk menuju ke digitalisasi semua itu butuh bertahap, karena tadi, proses menuju digitalisasi memang butuh tahapan,” jadi ketika kita bicara digitalisasi memang semua butuh waktu dan proses,”tegas Marwan.

Sementara Sekretaris DPC Gekrafs Tidore Ahmad Fathanah menyampaikan digitalisasi itu sama saja dengan Kolaborasi, karena kita sudah memasuki era digitalisasi itu sendiri, maka digitalisasi itu semua keharusan.

“Maka sekali Lagi peran kolaborasi itu sangat penting,”tutur amat.

Amat juga bilang sampai dengan saat ini Gekrafs Tidore sudah melakukan pendampingan yang berkolaborasi dengan dinas pemuda dan Olahraga dan Disperindagkop Kota Tidore Kepulauan. Misalnya dalam penerimaan bantuan usaha UMKM, itu harus  sesuai dan tepat sasaran, harus inklusif.

“jadi bukan karena orang dekat, langsung dapat bantuan tetapi harus tepat sasaran,”ungkapnya.

Maka sektor ekonomi kreatif itu harus memberikan kontribusi lebih, apalagi misalnya, Tidore tidak memiliki tambang, jadi sektor ekonomi kreatif semestinya menjadi penunjang utama, karena potensinya sangat besar sekali, dimana kehadiran para pelaku usaha yang sudah mulai beradaptasi dengan digitalisasi. (guh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *