Kendalikek

Road Show FMTI Kabupaten Halbar, Jejaring dan Komunitas Gabung Jurus Membangun Komunitas Budaya

73
×

Road Show FMTI Kabupaten Halbar, Jejaring dan Komunitas Gabung Jurus Membangun Komunitas Budaya

Sebarkan artikel ini
Road Show FMTI Kabupaten Halbar
Foto : Nurhadi Santosa | Suasana Talk Show yang dilaksanakan di Salah satu kedai Halmahera Barat

Kendali – Dalam mensukseskan Road Show FMTI, Kali ini Kabupaten Halbar yang menjadi titik kedua yang selenggarakan, talk show yang mengangkat tema irama warisan leluhur, dalam membangun ekosistem dan kolaborasi lintas Kabupaten.

Dalam sesi Talk Show menghadirkan 4 narasumber, yaitu pegiat komunitas budaya, dan pemerintah melalui kepala bidang kebudayaan dinas kebudayaan dan pendidikan Halbar.

Kepala bidang kebudayaan ( Dikbud Halbar ) Fintje Van Sidette dalam kesempatan Talk Show FMTI menyampaikan sangat berterima kasih dengan adanya kegiatan talk Show malam ini dengan teman-teman komunitas, barangkali jarang sekali kegiatan Talk Show seperti ini, diadakan di kabupaten Halbar terkhusus yang mengangkat soal budaya.

Lanjutnya, kalau di lihat hampir komunitas budaya di Maluku Utara, atau di Halbar sendiri masih di jadi anak tirikan, maka ke depan perlunya kami bersama-sama membangun ekosistem budaya dengan bersinergi bersama komunitas, ‘’kami Dinas Kebudayaan dan Pendidikan akan bersama komunitas budaya di Halbar, melakukan pendataan agar ke depan kolaborasi tetap jalan, ’’tuturnya.

‘’Budaya itu identitas, apalagi di Halbar ini ada sekitar 8 suku dan masih terjaga hingga sekarang, jadi penting sinergi kolaborasi lintas sektor, kami Dinas Kebudayaan dan Pendidikan, Halbar juga ke depan ada program namanya Sehari Berbudaya, di sekolah dari SD sampai SMA, hingga kebudayaan itu tidak hilang dari setiap generasi, ’’lanjutnya.

‘’Ke depan panggung seperti ini akan tetap diadakan dan kami akan melakukan pendataan bersama teman-teman komunitas, menyelenggarakan kolaborasi yang berkelanjutan,’’tegasnya.

Sementara PIC Festival Lapasi Uki menambahkan, di Halbar ini barangkali suku terbanyak ada sekitar 8 suku yang masih bertahan hingga sekarang, dan semua suku itu masih menjaga tradisi lokalnya.

Melalui beberapa gerakan komunitas pernah melakukan program tentang harmonisasi suku dan budaya di Halbar sebagai kolaborasi, misalnya Suku Sahu dan Tabaru mereka punya tenun dan itu masih ada hingga sekarang.

Bahkan perkembangan tenun di Sahu dan Tabaru sudah kami promosikan hingga ke Belanda, maka penting kiranya budaya itu sebagai pintu gerbang utama identitas nilai-nilai lokalitas, Halbar sudah lumayan berkembang untuk anak muda kreativitasnya, ‘’ jadi tinggal bagaimana kita sama-sama membangun kolaborasi lebih jauh dengan teman-teman komunitas di luar Halbar, seperti kegiatan malam ini, ’’Katanya.

Kami barangkali masih butuh riset lebih jauh, misalnya tentang keberadaan tenun di Suku Sahu dan Tabaru yang sudah bertahan 200 tahun, hingga sampai saat ini masih terus dipertahankan, inilah akan kami dorong ke depan.

‘’semoga kolaborasi ini tetap hidup dan teman-teman dari Tidore, terus bersama-sama kita jaga pintu budaya dan jejaring, ’’ungkapnya.

Selain itu, Sanggar Salendang Brawiya Tia Faradila menjelaskan sebagai besik orang tari, sudah lumayan lama melalang buana untuk aktif dalam tradisi tari di luar Halbar. Jadi barangkali saatnya ketika pulang ke Halbar harus lebih giat untuk membangun ekosistem terutama dalam ekosistem seni tari, ’’ saya membangun sanggar dan berkarya bersama teman-teman komunitas juga karena ada spirit bersama, dan tidak perlu terlalu bergantung pada pemerintah, kita juga bisa, ’’tegasnya.

‘’Tia bilang, budaya itu dipelajari, tapi tradisi lah yang menyatukan, ’’katanya.

Sementara PIC Marasante Faya Togubu menegaskan Talk Show Irama Warisan Leluhur kali ini diagendakan di Halmahera Barat, Jailolo ( Halbar ), yang sebelumnya kami laksanakan di Halmahera Selatan, Bacan ( Halsel ). Marasante, Festival Musik Tradisi Indonesia ( FMTI ), akan dilaksanakan di 4 kabupaten Kota, Yaitu Tidore, Ternate, Halbar, Halsel, Kegiatan ini merupakan program kemendikbud ristek melalui direktur perfilman dan media baru.

Jadi, dengan adanya Talkshow ini sebenarnya selain mempromosikan para musik tradisi di 4 kabupaten kota, kita juga akan melakukan film dokumenter para pelaku musik tradisi di Maluku Utara.

‘’tinggal Ternate dan Tidore yang belum, setelah itu baru kegiatan puncak Marasante FMTI bulan September mendatang. Kami akan undang teman-teman komunitas di Halbar juga untuk datang dan berpartisipasi, ’’katanya.

Faya juga menambahkan, semoga sinergi kolaborasi ini menjadi gerbang utama untuk kita sama-sama berkolaborasi lebih jauh ke depan. Dengan teman-teman komunitas dan Pemerintah Daerah Halbar, ‘’terima kasih sudah turut bersama-sama hadir hingga agenda Talk Show untuk Halbar berjalan dengan harapan kita bersama ,’’harapnya.

Selain Talk Show, juga dilakukan proses Shooting film dokumenter untuk para pelaku musik tradisi di Desa Sahu dengan pengambilan gambar lokasi di Rumah Adat Sasadu, Desa Idamgamlamo Kabupaten Halmahera Barat. (guh)

Peliput : Teguh Tidore
Editor : Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *