TALIABU – Di Pojok Selatan Jakarta, Radio Dalam, di kursi tua Ode Yasir sedang duduk, sapaan, sembari memberikan cerita bagaimana kisahnya sehingga mendampingi Sashabila Mus dalam kontestasi pemilihan Bupati Kabupaten Pulau Taliabu. Tatapannya sederhana, sopan, santun membawa kami larut hingga malam.
La ode dalam kesempatan itu, menyampaikan, ada banyak pertimbangan untuk memilih lanjut mendampingi Sasa dalam kontestasi calon Bupati Taliabu,’’ setelah berkesempatan berpikir secara jernih, akhirnya tekad saya bulat, saya siap untuk mendampingi Sasa maju di pilkada Taliabu, ’’tuturnya.
Keputusan untuk maju sebagai wakil Bupati Taliabu, itu sebuah ilham dengan bertekad demikian, bermimpi saja butuh ketenangan yang panjang, apalagi harus membangun daerah, tapi semua terbantahkan karena satu kepercayaan dari masyarakat Taliabu.
Dalam pemilihan legislatif kemarin, La Ode menarik perhatian masyarakat karena menyumbang suara terbanyak untuk Partai Golkar dengan perolehan suara 1626, ini barangkali menjadi bukti bagaimana suara sah dimilikinya, ’’Mulanya saya tidak berpikir harus mendapatkan suara sebanyak itu, ternyata setelah saya mendapatkan data suara sebanyak itu, artinya naik signifikan, saya berterima kasih pada masyarakat Taliabu Selatan Desa Loseng hingga Bobong yang sudah membangun kepercayaan kepada saya, ’’katanya sambil tersenyum.
La Ode merupakan pesiunan Polri tahun 2018. Lahir di Tolandona – Buton 15 Mei 1961 ( 63 ), Masuk ke Taliabu tahun 1995, sebagai anggota Polri di sana, lalu pindah ke Sula karena pembentukan Polres Sula, setelah itu sekolah perwira tahun 2012, dan tahun 2016 menjadi Kapolsek di Taliabu Timur selatan sampai tahun 2018 yang akhirnya mengundurkan diri, sebagai pensiu dini. Semenjak pensiun dari Polri, La ode menghabiskan waktunya dengan bertani di kebuh cengkeh miliknya, di kebun La ode menghabiskan waktunya untuk merawat kebunnya.
‘’Terpenting anak-anak saya bisa sekolah dan berpendidikan, setiap orang tua juga akan merasa bangga ketika mampu menyekolahkan anak-anaknya, Anak saya 5 orang, 3 orang sudah menjadi Polisi, dan 2 lagi sedang melanjutkan study pendidikan di perguruan tinggi, ’’kata La Ode dengan tuturan yang santun dan tenang,’’katanya.
Sosok Sasa Dimata La Ode
La Ode bilang niat untuk mendampingi Sashabila Mus, karena hari ini dunia memerlukan anak muda, Sasa usia terpaut masih sangat muda. Meski demikian kecerdasannya sangat luar biasa, ketangkasan berpikirnya, dan wawasannya yang apik. Dunia memerlukan anak muda yang tangguh, kedisiplinan berpikir, apalagi sasa juga pernah bekerja di Singapura dan pernah berkuliah di Inggris. Merespon kualitasnya tidak bisa diragukan lagi, ‘’ Taliabu akan berbenah kalau di tangan anak muda seperti sasa, ’’tuturnya lagi.
‘’Kami punya pengalaman bertemu pimpinan partai, untuk memburu rekomendasi dan saya melihat bagaimana dia bertutur menyampaikan gagasanya itu sangat luar biasa, dan sangat komunikatif, saya sempat kaget juga kualitas pemikirannya, saat bertemu pimpinan partai, sudah tidak diragukan lagi, ’’ungkap La ode.
Jadi ketika mendampingi sasa, kami kemudian menyambungkan akronim dengan SAYA TALIABU, Sashabila Mus dan Ode Yasir, SAYA TALIABU, membuktikan, semua masyarakat Taliabu, perlu mimpi besar, bahwa SAYA TALIABU, dimanapun kami berada kami terus teringat.
Melihat Taliabu Lebih Dekat
Melihat Taliabu itu kompleks, kita memerlukan pemimpin yang bukan sekedar paham kebijakan, tapi juga mampu menyelesaikan persoalan-persoalan di sana, kekurangan itu sudah pasti, makanya butuh nyali untuk bekerja memperbaiki Taliabu,’’ pemimpin itu, harus bisa melihat kekurangan apa yang ada di Taliabu, intinya Taliabu sudah bagus tapi harus lebih bagus lagi. kalau masyarakat memilih kami, maka dipastikan semua energi yang dan perjuangan semua untuk masyarakat Taliabu, kita tahu titik mana yang perlu kita sentuh.
Tantangan yang kita hadapi di Taliabu yaitu berhubungan dengan transportasi Laut dan Darat, urgensi dunia pendidikan yang perlu dibenahi dan membutuhkan sebuah keberanian. Bandara juga demikian, untuk kebutuhan transportasi kedepan, jalan-jalan yang ada perlu dibenahi, ‘’masih banyak jalan yang rusak lintas Desa inilah yang harus menjadi prioritas utama. 11 tahun dimekarkan Taliabu masih sangat muda, kita perlu terobosan baru.
‘’misalnya pelabuhan harus menjadi sarana utama dan pelayanan, karena itu menjadi akses utama, dan perlu ide-ide baru, saya membayangkan, kalau orang sakit harus bawa ke Kendari, Lumuk, bahkan ke Makassar, disitulah pemerataan infrastruktur perlu kita benahi, perlu sarana dan prasarana yang diperhatikan kedepan, terkecuali sudah tidak bisa ditangani, baru dirujuk keluar daerah, ’’ungkapnya.
Malam makin larut, hampir 4 jam La Ode, duduk kursi tua, dan kami berpisah dan bertemu kembali dengan narasi berbeda lagi,’’ mari torang istirahat sudah, ’’terangnya.