News

Desa Akedotilou Oba Tengah Belajar Design Thinking, Membranding Dari Desa

234
×

Desa Akedotilou Oba Tengah Belajar Design Thinking, Membranding Dari Desa

Sebarkan artikel ini
Belajar Design Thinking, Membranding Dari Desa
Foto : Istimewa | Para peserta dan pemateri sedang belajar design Thinking di Aula Desa

Kendali – Desa Akedotilou Oba Tengah, Kota Tidore Kepulauan membangun Branding dari desa dengan belajar design thinking, untuk desa unggulan dengan membuat anyaman.

Ibu kades Desa Akedotilou Nurlaeli Kamaludin menyampaikan ini menjadi satu peluang besar untuk desa kami, karena menjadi bagian dari kolaborasi dengan menghadirkan Bapak Zandry Aldin, yang sudah memberikan pemahaman soal design thinking, “semoga kegiatan ini bisa bermanfaat untuk kelompok anyaman di desa Akedotilou,” tuturnya, Sabtu (20/7/2024).

Selain itu besar harapan kami, selaku koordinator desa inklusif dengan adanya pendampingan ini program ini barangkali bisa mengubah wajah baru desa Akedotilou, khusus di pengembangan ekonomi Kreatif dan juga kelompok anyaman, untuk bisa di branding produknya ke depan. Dengan demikian bisa mengedepankan ekonomi yang produktif untuk sumber daya manusia di bidang anyaman.

“Semoga materi sudah kami dapatkan ini, bisa menjadi rancangan tindak lanjut kedepan untuk pelaku anyaman yang sudah menjadi branding untuk desa kami” ungkapnya.

Sementara Zandry Aldin Juga menambahkan, sebenarnya materi design thinking ini jauh lebih baik untuk kita sama-sama belajar mengenal produk kita sendiri, dan memberikan pemetaan ruang untuk bisa jadikan tolak ukur untuk desa unggulan untuk produknya. Dampaknya sangat besar kalau kita mengenali pemetaan design thinking.

Jadi desa mampu berkembang, dan menjadi satu pintu kolaborasi untuk membangun ekonomi dari desa, upaya keberlanjutan melalui metode belajar design thinking itulah yang kemudian, para pelaku usaha anyaman di desa akedotilou bisa atau tidak, “saya yakin bisa kalau masyarakat mampu menangkap poin sustainable (keberlanjutan program)”, ungkap zandry.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Direktur Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan Sugito S.Sos,Mh yang langsung datang di lokasi kegiatan tepatnya di desa Akedotilou, dalam kesempatan tersebut dirjen juga sangat mengapresiasi Desa Akedotilou yang sudah mampu melanjutkan program anyamannya sebagai pijakan desa, “membangun dari desa juga merupakan peluang ekonomi, melalui Dana Desa (DD), anggaran sebesar itu bukan untuk Kades, Melainkan untuk kebutuhan desa, maka penting adanya desa inklusif sebagai dasar untuk sama-sama kita membangun desa kita sendiri”, tutupnya.

Peliput : Teguh Tidore
Editor : Redaksi

Respon (2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *