Rampa-rampa

Suanggi

90
×

Suanggi

Sebarkan artikel ini

Kendali — Saya percaya Tidore itu banyak tempat keramat. Entah bangsa jin, itulah sering terdengar dalam cerita masyarakat. Namun semua kembali pada keyakinan kita masing-masing, dari sanalah lahir cerita yang saya alami. 

Entah mengapa. Saya merasa ada peristiwa aneh yang selalu datang. Semenjak tinggal di rumah tua Indonesiana. Rumah kakek dan nenek dari ibu. Dari tahun 2020 saya tinggal di rumah tua, kondisi keadaan saya ada perasaan kurang menyenangkan datang setiap waktu. Orang bilang perasaan takut mati, memang saya ada riwayat maag dan asam lambung, tetapi saya tau kondisi kesehatan saya.  Tetapi ada yang lebih membuat saya merasa aneh selama tinggal di rumah tua.

Semenjak itulah saya memilih berkelana dan jarang tidur di rumah tua. Saya menetap di Ternate, namun akhirnya saya harus kembali ke rumah tua. 2019- 2020- 2021 hingga masuk awal tahun 2022, kondisi mental saya kacau, perasaan saya tidak stabil bahkan perjalanan hidup agak berantakan. Pikiran negatif selalu datang dan membunuh. Suatu ketika saya sedang berada di rumah tua sendirian tidak ada orang, waktu mendekati subuh saya terbangun dan minum obat kampung yang saya dapat dari teman, sebelum saya minum perasaan takut hingga pusing datang seketika. 

Saya tidak bisa kendalikan dan terbaring di kamar. Saya berdoa dan meyakinkan diri bahwa saya bisa mengontrol yang saya alami. Ada juga perasaan lainnya, suatu ketika saya takut sekali di rumah dan memilih tidur di tempat teman. Perasaan lalu muncul lagi mungkin efek sakit yang di alami. Tapi saya sangat paham gejala ketika asam lambung naik, bisa karena makanan yang bertentangan hingga memunculkan reaksi. Namun makin kesini saya justru berpikir ada hal lain harus renungkan. 

Bermula dari suatu kisah. Kami baru saja membangun usaha kecil-kecil kedai kopi di rumah tua. Tahun 2020 berjalan lancar, 2021 masih lumayan lancar, tahun 2022 saya putuskan untuk mengistirahatkan usaha kopi karena ada hal yang menurut saya aneh. Rumah tua menurut beberapa penuturan keluarga dekat, bahwa rumah tersebut tempat mengais rezeki, kakek dan nenek saya punya usaha yang lumayan sukses pada era 80-90an dengan jualan sembako. 

Banyak orang-orang datang untuk melakukan pinjaman, bahkan ada yang sampai memberikan tanah mereka. Setelah mendengar cerita itu, saya bertanya mengapa usaha tidak berjalan bagus hingga sekarang melainkan terputus hingga ke anak cucuk. Utus dari cerita di atas terpecahkan karena persoalan masa lalu. 

Kemudian saya lalu mencari tau jejak-jejak itu, apa penyebab terjadi, dalam tradisi keluarga, kakek saya adalah sosok orang taat agama- dan kurang percaya dengan persoalan-persoalan adat Tidore seperti salai jin, awalnya beliau tinggal di kampung yang bernama Tongowai salah satu kelurahan di kota Tidore, lalu berpindah ke Indonesiana lantaran tidak percaya dengan hal-hal mistis seperti Salai Jin ( sebuah tradisi di Tidore ) yang akhirnya membuat kakek  berpindah dan membuat rumah di Indonesiana pada tahun sekitar tahun 70-an, singkat cerita kakek saya adalah seorang Pegawai Pengadilan Agama, dan memilih berhenti dan menjadi wirausaha dengan menjual kebutuhan rumah tangga sembako yang sukses pada saat itu.

Beberapa hari lalu adik saya kedatangan para leluhurnya. Di sinilah titik awal semua akhirnya diketahui. Rumah Tua itu tempat berkumpul orang dari mana saja. Bahkan rumah tua dahulu adalah siapa saja bisa tinggal di sini karena kamarnya yang banyak. Namun hal baik yang dilakukan oleh kakek dan nenek justru berdampak yang tidak sesuai yang di harapkan, Orang  lain memanfaatkan hal tersebut dengan melakukan hal-hal bertentangan dengan agama. Mereka sering mengirim hal hal buruk yang mengganggu usaha kami hingga tutup.

Beberapa hari ini rumah tua sering di ganggu orang baru belajar ilmuilmu hitam. Di dalam keluarga tidak ada yang punya garis keturunan “suanggi” tapi kalau ilmu lia-lia suanggi ( Melihat setan jadi-jadian ). Nampak mereka sangat memahami. Bahkan kami bisa ketahui kalau orang itu suanggi dan lagi belajar ilmu ilmu hitam. Saya sendiri tidak memiliki kekuatan untuk ketahui orang itu ba-suanggi, tapi adik saya yang punya garis keturunan dari para leluhur punya ikatan batin dan bisa melihat itu.

Akhirnya semua ketahuan, siapa yang sedang belajar ilmu hitam, dan siapa mencoba ilmu hitam, Itu bisa dilihat langsung. Adik saya beberapa malam ini kedatangan para leluhur, lalu mengatakan di sini di sana itu ada yang mengirim barang tidak baik. Orang itu lagi belajar ilmu hitam, dia ini ada datang baganggu, dan semua bisa diketahui. Bahkan yang lebih merinding, suatu malam mereka menganggu adik saya. Dan adik saya kedatangan leluhur lagi, dan mengatakan “eee ngana ini jang saya bikin tidak sehat,”katanya kepada sosok suanggi jadi-jadian itu. 

Rumah tua sedang membangun usaha kedai kopi kembali. Meja bartender baru di bangun, halaman baru direnovasi. Belum juga kopi dijual. Tapi kami bersyukur dan Alhamdulillah sudah ketahuan siapa sedang menghalangi dan mengganggu usaha kami. Bahkan siapa yang sedang berusaha mengirim barang-barang tidak baik, agar usaha kami tidak jalan. Dan kami cukup tau, siap mereka. Cukup mengetahui dan tidak akan pernah untuk membalas. Leluhur kami bukan mengajarkan untuk melawan orang yang berbuat buruk. Tapi belajar menjaga dirinya sendiri dari hal-hal buruk itu.

Cerita ini saya alami.  Saya mengalami secara nyata dan melihat secara langsung. Barangkali sering kita mendengar cerita orang lain, namun saya mengalami langsung. Kini semua sudah membaik saya sudah berdamai dan bertamu pada orang yang mampu menyelesaikan persoalan itu.

Penulis : Teguh Tidore

Editor :  Redaksi